Jumat, 29 Desember 2017

SILOKA ILMU SUNDA


Assalamualaikum...

Sampurasun...

     Dimana mun hiji mangsa jadi pamingpin, omat jalu anaking jimat awaking kudu bisa naekan jeung nerapkeun 5 elmu ieu. :

ka 1. Elmu Saepi
ka 2. Elmu napak sancang
ka 3. Elmu teu teurak di kadek (kebal)
ka 4. Elmu Rawa Rontek
ka 5. Elmu Halimun

- Elmu saepi lain kudu bisa ngapung,
tapi kudu bisa Saepikiran (berfikiran luas)

- Elmu napak sancang
lain kudu bisa lumpat di luhur cai, tapi kudu bisa napak ka sagala golongan ( etika bergaul / akhlakul karimah)

- Elmu Teu teurak di kadek,
lain kudu teu teurak di kadek atawa di tembak ku senjata, tapi kudu kuat pamadegan, kudu boga pendirian sorangan,teu teurak di pengaruhan ku sasaha.

- Elmu Rawa rontek..
lain kudu bisa di kadek nyambung deui, tapi kudu bisa ngahijikeun dulur2 anu keur pasea, kudu bisa ngahijikeun anu beda2 pamikiran.

- Elmu Halimunan
Lain kudu bisa ngaleungit, tapi kudu bisa nyumput dinu caang, bijil dinu poek artina ulah sombong jeng ria..

_Mugia simkuring tiasa ngalaksanakeun nana,_

Amiinn. . . .

Wileujeung wengi, sampurasun🙏 😂

Wassalamu'alaikum wr wb

Bahasa jepang sehari- hari dan perkenalan

Bahasa Jepang sehari-hari

Bangun dalam bahasa jepang ialah  起きる dibacanya OkiruTidur dalam bahasa jepang  眠る atau nemuru,Mandi dalam bahasa jepang  浴びる atau abiru,Mencuci dalam bahasa jepang  洗う atau Arau,Menangis dalam bahasa jepang  泣くatau Naku,Tertawa dalam bahasa jepang  笑う atau Warau,
Bahasa Jepang kosakata Sehari-hari
Ohayou Gozaimasu (おはようございます) = Selamat pagi (Pukul 06:00 – 10:30)
Konnichiwa (こんにちは) = Selamat Siang (Pukul 10:30 – 17:00)
Konbanwa (こんばんは) = Selamat malam (Pukul 17:00 – 22:00)
Oyasuminasai (おやすみなさい) = Selamat tidur (Biasanya diucapkan kepada pasangan/kekasih)
Sayounara (さようなら) = Selamat tinggal (Diucapkan sebagai salam perpisahan dalam jangka waktu yang lama)
go-kigen ikaga desu ka ( ごーきげん いかが です か) = Apa kabar!
O-me ni kakarete ureshii desu,( おーめ に かかれて うれしい です ) = Senang berkenalan
yoi o-tenki desu ne (よい おーてんき です ね) = Cuaca yang Indah
Mata ashita (またあした) = Sampai jumpa besok (Diucapkan apabila besok bertemu kembali)
Mata raishuu (またらいしゅう) = Sampai jumpa minggu depan
Mata raigetsu (またらいげつ) = Sampai jumpa bulan depan
Mata rainen (またらいねん) = Sampai jumpa tahun depan (Biasanya ketika tahun baru)
=================================
Arigatou gozaimasu (ありがとうございます) = Terima kasih (Bentuk sopan dari “Arigatou”)
Sankyuu (サンキュー) = Terimakasih,
Douita shimashite (どういたしまして) = Sama-sama,
Sumimasen (すみません) = Maaf / permisi
Onegaishimasu (おねがいします) = Minta tolong (Ketika kita butuh bantuan seseorang.
Ogenki desu ka? (おげんきですか) = Apa kabar? (Cukup katakan “Genki” jika kepada teman)
Gomen kudasai (ごめんください) = Permisi (dipakai ketika bertamu ke rumah orang)
Irasshaimase (いらっしゃいませ) = Selamat datang (diucapkan pada tamu restoran, hotel, dll)
Ki wo tsukete kudasai (きをつけてください) = Hati-hati ya
Chotto matte kudasai (ちょっとまってください) = Tolong tunggu sebentar
Mochiron (もちろん) = Tentu saja
Ki ni shinaide kudasai (きにしないでください) = Tolong jangan khawatir
Itadakimasu (いただきます) = Selamat makan (Diucapkan sebelum makan sebagai doa)
Gochisousama deshita (ごちそうさまでした) = Terimakasih atas hidangannya (Diucapkan setelah makan)
Tadaima (ただいま) = (Diucapkan ketika pulang ke rumah)
Okaerinasai (おかえりなさい) = Selamat kembali (Jawaban dari “tadaima”)
=================================
Kyou wa ii tenki desu ne! (きょうはいいてんきですね) = Hari ini cuaca cerah ya (Diucapkan juga untuk basa-basi)
Youkoso! (ようこそ) =  Selamat datang!
(Indonesia e youkoso = Selamat datang di Indonesia)
Moshi-moshi… (もしもし) = Halo… (berbicara lewat telepon, laki-laki biasanya dibaca “mosh mosh”)
Hai (はい)=  Ya (untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan), Iie (いいえ) = Tidak” (kebalikannya “hai”)
Gomennasai (ごめんなさい) = Mohon maaf (Kepada teman cukup ucapkan “gomen”
Zannen desu (ざんねんです) = sayang sekali /amat disayangkan (Menyesali perbuatan seseorang)
Omedetou ne (おめでとうね) = Selamat ya
Otanjoubi Omedetou Gozaimasu  (おたんじょうびおめでとうございます) = Selamat ulang tahun
Dame desu (だめです) =  jangan/tidak boleh (Diucapkan kepada sesuatu yang benar-benar dilarang)
Sugoi desu (すごいです) = Hebat! (Ekspresi ketika melihat sesuatu yang menakjubkan)
Sou desuka (そうですか) =  Oh begitu ya (Bentuk informalnya yaitu “Souka”)
Daijoubu desu (だいじょうぶです) = Tidak apa-apa/(saya) baik-baik saja

=================================

Chotto yukkuri itte kudasai (ちょっとゆっくりいってください) = Tolong katakan pelan-pelan
Mou ichido hanashite kudasai (もういちどはなしてください) = Tolong ucapkan sekali lagi
Motto hakkiri itte kudasai (もっとはっきりいってください) = Tolong ucapkan dengan lebih jelas

=================================

Perkenalkan
はじめまして (hajimemashite)。
Nama saya adalah Fafa
わたし(watashi) は(wa)  (Fafa) です(desu)。
Fafa: Ganti dengan nama kalian tapi nulisnya pakai tulisan katakana ya karena nama selain bahasa Jepang harus di tulis dengan katakana, sebaliknya jika nama kalian bahasa Jepang tulislah dengan huruf kanji. Misalnya: 花子(hanako)
Bagi yang belum hafal Katakana bisa lihat DISINI
Umur saya 17 tahun
17(juunana) さい(sai) です(desu)。
Juunana: Ganti dengan umur kalian. Lihatlah cara menulisumur dalam bahasa Jepang
Saya tinggal di Karawang
( Karawang ) に(ni) すんで(sunde) います(imasu)。
Malang: Ganti dengan kota tempat anda tinggal (Pakai huruf katakana juga karena bukan kota di Jepang). karawang ditulis menjadi maran karena dalam bahasa jepang tidak mengenal ~ng tetapi hanya mengenal ~n (cara membacanya juga sama ~ng).
Saya siswa SMA 2 Cikampek
マラン(malang) だい(dai) 2(nisan) こうこう(koukou) の(no) がくせい(gakusei) です(desu)。
~koukou: artinya SMA. Di depan kata SMA ganti dengan nama sekolah kalian.
Sekarang saya kelas 1 SMA.
いま(ima) 1(ichi) ねんせい(nensei) です(desu)。
Ichi: Ganti kelas anda. Belum mengerti bilangan bahasa Jepang? Klik DISINI
Hobi saya menonton drama
しゅみ(shumi) は(wa) ドラマ(dorama) を(o) みる(miru) こと(koto) です(desu)。
dorama o miru: ganti dengan hobi kalian
Salam kenal
どうぞ(douzo) よろしく(yoroshiku)。


=================================

Akhir perkenalan orang jepang selalu mengakhiri dengan kalimat seperti ini:
Senang berkenalan dengan anda.
どうぞ(douzo) よろしく(yoroshiku) おねがいします(onegaishimasu)。
Senang juga berkenalan dengan anda.
こちらこそ(kochirakoso) よろしく(yoroshiku) おねがいします(onegaishimasu)。
Balasan dari ucapan di atas

Selasa, 12 Desember 2017

Perbedaan Teater dan Drama (film).

Perbedaan Teater  dan  Drama (film).










     Teater dan Drama mengandung pengertian yang berbeda. Berikut ini beberapa uraian tentang istilah teater dan Drama. Dalam Kamus Istilah Sastra dikemukakan bahwa, Menurut M. Noor Said (2009: 1-3) teater berasal dari bahasa Yunani yaitu theatron yang berarti takjub memandang. Secara etimologis, teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium. Sementara, dalam arti luas teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Namun dalam arti sempit, teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media: percakapan, gerak, dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis. Ditunjang dengan dekorasi, musik, nyanyian, tarian, dan sebagainya. Misalnya wayang orang, ketoprak, ludruk, arja, reog, lenong, topeng, dagelan, dan sebagainya.
     Teater sebagai tontonan mempunyai dua bentuk, yaitu teater modern dan teater tradisional. Teater tradisional tidak menggunakan naskah. Sutradara hanya menugasi pemain untuk memainkan tokoh tertentu. Para pemain dituntut mempunyai spontanitas dalam berimprovisasi tinggi. Contoh teater tradisional antara lain ludruk (Jawa Timur), ketoprak (Jawa Tengah), dan lenong (Jawa Barat). Teater modern menggunakan naskah yang dipegang teguh, dipatuhi dan dilaksanakan seluruhnya. Penataan panggung, musik pengiring, penataan lampu, percakapan dan gerak pemain harus mengikuti naskah.
     Drama adalah karya sastra yang memiliki tujuan menggambarkan kehidupan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog, lazimnya dirancang untuk pementasan panggung sedangkan teater adalah (1) istilah lain untuk drama dan (2) kumpulan karya drama seseorang atau suatu bangsa (Sudjiman (ed.) 1984: 20 dan 74).
Pengertian drama yaitu kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh penonton, dengan media percakapan, gerak dan laku, dengan atau tanpa dekorasi (seting), didasarkan atas naskah yang tertulis (hasil dari seni sastra) dengan atau tanpa musik, nyanyian, dan tarian.
     Kata drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bereaksi, bertindak. Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action, (segala yang terlihat dalam pentas/panggung) yang menimbulkan perhatian, kehebatan, dan ketegangan pada pendengar atau penonton. Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan gerak di hadapan penonton.
Seni drama adalah suatu tontonan hasil perpaduan dari cabang seni lainnya antara lain:
1. Seni sastra untuk naskah cerita
2. Seni lukis untuk tata rias dan tata panggung
3. Seni musik untuk musik pengiring
4. Seni tari untuk gerak gerik pemain
5. Seni peran untuk pemeranan tokoh.
Beberapa istilah yang mempunyai kedekatan makna dengan drama, yaitu sebagai berikut.
1. Sandiwara
Istilah ini diciptakan oleh Mangkunegara VII, berasal dari kata bahasa Jawa sandhi yang berarti rahasia dan warah yang berarti pengajaran. Oleh Ki Hajar Dewantara istilah sandiwara diartikan sebagai pengajaran yang dilakukan dengan perlambang atau secara tidak langsung.
2. Lakon
Lakon mempunyai beberapa arti, yaitu (1) cerita yang dimainkan dalam drama, wayang, atau film, (2) karangan yang berupa cerita sandiwara, dan (3) perbuatan, kejadian, peristiwa.
3. Tonil
Istilah tonil berasal dari bahasa Belanda toneel, yang artinya pertunjukan. Istilah ini popular pada masa penjajahan Belanda.
4. Pentas
Pengertian sebenarnya adalah lantai yang agak tinggi, panggung, tempat pertunjukan, podium, mimbar, tribun.
5. Sendratari
Kepanjangan akronim ini adalah seni drama dan tari, artinya pertunjukan serangkaian tari-tarian yang dilakukan sekelompok orang penari dan mengisahkan suatu cerita tanpa dialog.
6. Opera
Opera berarti drama musik, yaitu drama yang menonjolkan nyanyian dan musik.
7. Operet
Opera kecil, singkat, pendek.
8. Tablo
Tablo yaitu drama yang menampilkan kisah dengan sikap dan posisi pemain, dibantu oleh pencerita. Pemain-pemain tablo tidak berdialog.
Adrian Darma Wijaya membedakan ciri-ciri teater dan drama sebagai berikut:
1. Teater
pengucapan vokal harus sangat kuat, sebab penampilan dilakukan di atas panggung dan vokal harus terdengar hingga penonton di barisan yang paling belakang emosi atau perasaan harus ekstreem, sebab penampilan dilakukan di atas panggung dan emosi atau perasaan harus terlihat hingga penonton di barisan yang paling belakang
make up harus ekstrem, sebab penampilan dilakukan di atas panggung dan make up harus terlihat hingga penonton di barisan yang paling belakang.
adegan dari awal hingga akhir penampilan atau show harus sempurna, sebab tidak ada jeda atau pengulangan bagi adegan yang salah, salah pada salah satu adegan atau dialog, maka rusaklah semua performa yang sedang ditampilkan.
2. Drama
drama tidak memerlukan pengucapan vokal yang cukup kuat, sebab diperkuat atau diambil oleh microfone
emosi tidak perlu kuat, sebab akan diperkuat oleh kamera yang mengambil secara short shoot atau close up
make up cukup tipis, sebab akan diperkuat oleh kamera
pengambilan adegan secara partial atau sebagian-sebagian yang dipotong-potong menjadi sangat pendek-pendek sesuai dengan yang akan diceritakan, sehingga adegan yang salah bisa diulang-ulang hingga mencapai seperti yang dikehendaki oleh sutradara.
Perbedaan drama dan teater adalah sebagai berikut.
1. Teater
ada yang mengartikan sebagai “gedung pertunjukan”
ada yang mengartikan sebagai “panggung” (stage)
secara etimologi (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan (auditorium).
dalam arti luas teater adalah kisah hidup dah kehidupan manusia yang dipertunjukan di depan orang banyak. Misalnya wayang orang, ludruk, lenong, reog, sulapan.
dalam arti sempit teater adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dalam pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media, gerak, percakapan dan laku, dengan atau tanpa dekor (layar) didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa musik.
2. Drama
Arti pertama dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (axciting), dan ketegangan pada para pendengar.
Menurut Moulton : Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action).
Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak dengan action.
Menurut Balthazar Vallhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sifat manusia dengan gerak.
Arti kelima drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton (audience).